CLBK
Surat
yang terlambat 22 tahun
Ku sungguh tak tau
apakah ada gunanya kutuliskan kisah ini atau hanya akan jadi sia sia, tiada
arti.. mmhhh tapi tak apalah sekedar mencurahkan beban di hati, semoga bisa
sedikit meringankan rasa sesal yang bersarang di dalam hati. Sesal yang kupendam sekian lama karena asa
yang tak pernah sampai....
Benar sungguh kusesali hal ini tak pernah menjadi nyata, jadi walaupun
sudah terlambat sekian lama, semoga menjadi obat bagi hatiku.
Masih akan kuingat
terus saat itu, entah kenapa tak bisa ku lupa, memori itu terjalin rapat dalam
ingatanku. Masih ku ingat saat saat pertemuan pertama denganmu, love at the
first saight. Tanpa tau siapa dirimu,
bagaimana sifatmu aku sudah suka kamu pada saat pertama melihatmu. Tatapan matamu yang tajam dengan mata bening
dan alis yang hitam, lebat, serta genggaman tanganmu yang kuat, sejak pertama
telah memikatku.
Yah pertemuan pertama
di kantor pos, saat rapat pembentukan perkumpulan pecinta prangko, menjadi awal
dari hubungan kita, hubungan yang singkat namun terlalu manis dan terlalu
menyakitkan untuk kukenang. Selanjutnya
pada pertemuan pertemuan berikutnya kita menjadi lebih dekat, hingga beberapa
saat kemudian kita jadi sepasang kekasih, lewat surat yang kau titip melalui
seorang teman kau nyatakan perasaanmu padaku.
Yang ketika itu kupercaya 100%.
Ada beberapa hal yang
kurasa perlu kau ketahui, mungkin hubungan kita memang sudah ditakdirkan
sebagai bagian dari keinginanku yang walaupun tak pernah terucap dalam doa tapi
menjadi nyata. Tahukah kau lama sebelum aku mengenalmu setiap lewat di depan
sebuah rumah di Jl. Katamso no 1, mataku tak lepas memandang rumah tersebut,
rasanya hati ini terasa tentram bila melihatnya sederhana, semi permanen dengan
halaman yang cukup luas dan jendela yang banyak dan lebar, aku jatuh cinta pada
rumahmu jauh sebelum mengenalmu.
Saat SMP, ketika
tanteku akan menikah dengan seorang karyawan kantor pos, dia bercerita bahwa
anak di tempat kos calon suaminya juga suka mengkoleksi prangko, dan punya
koleksi yang buaaaaanyak sekali.....tahukah kamu ketika itu terbersit dihatiku
semoga suatu saat aku bisa bertemu, dan pacaran dengan anak tersebut he he he
dengan niat semoga bisa minta prangko
darinya... J
Sungguh tak kusangka
ternyata keinginan yang hanya kusimpan dalam hatiku dan tak pernah kuutarakan
pada siapapun akhirnya menjadi nyata.. aku pacaran dengan anak di tempat kos
calon suami tanteku tersebut, anak yang punya banyak koleksi prangko, dan itu
ternyata kamu. Aku baru menyadarinya
setelah kita jadian. Beberapa lama sesudah kita jadian kau menawarkan semua
prangkomu untuk kumiliki,... tapi kutolak karena aku jauuhhh lebih cinta kamu
dari pada prangkomu, dan aku tau betapa berharganya prangko-prangko itu bagimu.
Masih ingatkah kau
saat kita makan ice crem berdua di sebuah bakery, kau usap bibirku dengan sapu
tanganmu karena katamu ada yang tersisa diujung bibirku, dan sepanjang jalan
pulang kita berjalan kaki sambil sesekali kau genggam tanganku.
Masih ingatkah kau
ketika kau memintaku untuk memilih kalung perak untuk kita berdua sebagai
simbol cinta kita, dan pilihan kita jatuh pada sepasang merpati yang sedang
terbang sambil membawa tanda love di paruh mereka berdua dan tertulis inisial
namamu dan namaku, NN.
Masih ingatkah kau
ketika kau berjanji suatu saat kau akan mengajakku keliling dunia, suatu saat
kau akan membangunkan rumah untuk kita, yang semua dindingnya terbuat dari
kaca, dan ketika aku tanya mengapa begitu, kau jawab karena kau ingin bisa tetap
melihatku kemanapun aku pergi.
Mungkin kau tidak
ingat semua itu, karena mungkin bagimu itu semua hanyalah rayuan gombal,..tapi
bodohnya aku, bagiku itu sangat nyata, dan sangat indah untuk kulupa.
Masih jelas juga
dalam ingatanku suatu malam di bulan ramadhan, kita berjanji akan bertemu dirumahku,
namun ternyata teman temanku waktu smp datang dan mengajakku keliling kota
melepas kangen bersama, karena kami sudah terpisah kota. Ketika itu kutolak ajakan mereka dengan
alasan kau akan datang, dan aku sedang menunggumu. Tapi teman temanku tak putus asa membujukku
dengan janji mereka akan mengantarkan aku kerumahmu, untuk minta ijin pergi
dengan mereka malam itu, dan membatalkan janji kita. (katanya demi persahabatan
yang lebih abadi dari pacaran)
Sialnya sesampai kami
dirumahmu kau sudah berangkat duluan dan kami hanya bertemu dengan abangmu dan
meminta agar disampaikan permintaan maafku padamu karena tidak bisa memenuhi
janji. Beberapa saat dirumah temanku, kau lewat dengan sepeda motormu, dan temanku
memanggilmu, kau berhenti dan menyuruhku naik ke boncenganmu dengan isyarat
mata, tanpa berkata sepatah katapun, dan sepanjang jalan kau tetap diam
walaupun sudah kujelaskan alasanku, walaupun sudah kuminta maafmu. Motor kau jalankan sangat perlahan dan
membawaku pergi jauh kemudian mengantarku pulang tanpa sepatah katapun.....
sampai akhirnya kuterima suratmu
Surat yang tidak
kusadari akan menjadi surat dan kenangan terakhir tentangmu yang akan menjadi
sesalku sepanjang umurku kelak. Suratmu
kubuka dengan hati penuh rasa ingin tahu dan debaran kecemasan akan isinya..apa
ya isinya, apa yang kau tulis disitu? Apakah goresan rindu dan maaf ku yang kau
terima atau apa...
Sudah satu minggu
sejak libur lebaran, hari pertama sekolah kunanti dengan penuh harap akan
bertemu denganmu, bahkan setiap kudengar
raungan motor atau bayangan pengendara motor yang mirip denganmu lewat di depan rumahku, rasanya hati ini ikut
terbang, berbunga-bunga seolah olah melihat dirimu.
Tapi ternyata
penantian dan harapku tinggal harapan. Bukannya kehadiranmu dengan sejuta
kangen yang kudapat tapi sebaliknya, airmata tak bisa kubendung, menetes dari luka
dalam yang kau goreskan...nadi serasa berhenti “sebaiknya kita akhiri saja
hubungan ini tulismu saat itu,
kita terlalu berbeda aku putih, kamu hitam, aku tinggi kamu pendek,
... dan seterusnya tak bisa keselesaikan membaca suratmu......aku hanya bisa
menangis, hati rasa perih dan pedih.
Tapi tahukah kau
walaupun seribu kekuranganmu, aku akan tetap menerima dengan segenab jiwaku,
kekuranganmu jadi hiburan bagiku, penambah
cintaku padamu. Mungkin kau tahu bahwa
walaupun tinggi, berat badanmu tak seimbang dengan tinggimu, walaupun teman
teman memanggilmu kangkung karena jalanmu yang melambai seperti kangkung, aku tetap cinta kamu.
Walaupun kulitmu
putih, tapi banyak jerawat dan gigimu berbercak coklat tapi aku tetap sayang
kamu. Tapi walaupun aku cinta dan sayang
padamu sepenuh hatiku, sungguh tak
sanggub kuterima suratmu, tak sanggub kuterima hinaanmu, takkan kupaksa kau
menerima cintaku,.... sakiti, sakitilah aku.
tinggalkanlah aku, aku rela. semoga kau puas menyakitiku. Sungguh ku tak
tau tangisanku karena sedih kehilanganmu atau karena hinaanmu, atau mungkin
karena kedua duanya.
Sangat menyakitkan,
mengetahui kata kata itu keluar darimu, orang yang kusayang, orang yang mulai
mengenalkanku dengan cinta dewasa, membuatku cinta mati padamu. Alangkah
teganya kau menyingkirkanku dengan cara begitu. Menyesal tak kubalas suratmu saat itu, walaupun sebenarnya
ada seribu kata dalam hatiku untukmu... sungguh tak mampu ku membalasnya, dan
kupilih untuk pindah kota membawa luka di hatiku, jauh darimu, berpisah dengan
keluarga, berpisah dengan sahabat sahabatku, dan aku pindah kota tanpa
memberitahu satu orangpun teman temanku di sekolah, tidak juga pada sahabat
akrabku. Kuharap dengan jauh darimu dan tidak melihatmu perlahan rasa sakit ini
akan memudar. Dan baru kusadari ternyata
sakit karena ditinggalkan kekasih jauh lebih sakit dari ditinggalkan sahabat.
Tahukah kau bukan
salah bunda mengandung bila aku terlahir pendek dan hitam. Andai waktu bisa kuputar, akan kubalas suratmu ketika itu dengan surat
ini, agar tidak menghantuiku seumur hidupku.
. Oh ya waktu itu yang menguatkanku adalah harapan dan keyakinan di hati
bahwa suatu saat Yang Maha Kuasa pasti akan mengajarkan kepadamu bahwa manusia
tidak cukup dinilai lewat penampilan fisiknya saja, bahwa ada yang lebih
penting dan berharga dari sekedar tinggi dan putih, dan belum tentu kau kelak akan
bahagia dengan seorang perempuan yang hanya tinggi dan putih.
CLBK, Cinta Lama
belum Kelar, semoga dengan tulisan ini kelar sudah cintaku padamu ...Noel,
semoga kamu mengerti rasanya sakit dan pahit di hatiku.
1 komentar:
setuju mbak... :) manusia tidak cukup dinilai lewat penampilan fisiknya saja,
Posting Komentar